Selasa, 07 Agustus 2012

Pabrik gula terbesar dibangun di Banyuwangi

Mentri Dahlan Iskan saat tiba di Blimbingsari Banyuwangi

Banyuwangi (ANTARA News) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, mengatakan bahwa pabrik gula terbesar dan termodern akan dibangun di Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada 2013.

"Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara (PTPN) XII akan membangun pabrik gula yang sangat modern dan terbesar di Glenmore, Banyuwangi," katanya dalam kunjungan kerja di Kabupaten Banyuwangi, Kamis.

Menurut dia, pabrik gula tersebut rencananya dibangun di lahan yang kurang produktif milik PTPN XII di Kecamatan Glenmore dengan nilai investasi sebesar Rp2 triliun yang diproyeksikan sebagai pabrik gula terbesar dan modern di Indonesia.





"Keputusan sudah dibuat dan teknologi sudah menguasai, bahkan pengalaman juga sudah ada. Tidak perlu ini dan itu lagi karena lahan yang dipakai toh juga milik PTPN," ucap mantan Direktur Utama PLN itu.

Ia menjelaskan, pabrik gula itu rencananya dibangun pada tahun 2013 di Kecamatan Glenmore dengan target produksi berkisar 6.000 ton hingga 7.000 ton per tahun sehingga dapat memenuhi kekurangan kebutuhan gula nasional.

"Selama ini, kekurangan produksi gula nasional disebabkan kinerja BUMN dan pabrik gula milik PTPN yang jelek karena kondisinya tidak sehat dan ditambah peralatan yang sudah tua," paparnya.

Setelah kondisi itu dicoba diperbaiki, lanjut dia, produksinya tidak bisa memenuhi target gula nasional dan tetap jelek, bahkan kekurangan itu ditutup impor raw sugar yang membuat pabrik gula semakin "mati".

"Nah, sekarang ini dibalik. Saya sudah lihat bahwa persoalan terletak pada manajemen pabrik gula. Memang faktor mesin yang usang berpengaruh. Namun, itu bukan masalah yang utama. Semua tetap berpangkal pada manajemen," katanya.

Untuk itu, lanjut Dahlan, salah satu langkah yang akan dilakukan Kementerian BUMN adalah memperbaiki pabrik gula dengan merombak total manajemen pabrik gula, misalnya pengangkatan kepala pabrik gula yang akan dilakukan tanpa persayaratan yang rumit seperti sebelumnya, dan keputusan pengangkatan yang dibuat direksi selama ini harus diubah.

"Saya akan meminta direksi untuk mengubah keputusan itu. Siapa pun, anak umur 20 tahun juga bisa menjadi kepala pabrik gula sepanjang dia mampu dan prestasinya bagus," ucap pendiri Jawa Pos Group itu.
(T.ANT-070/D007)
Editor: Priyambodo RH

0 komentar: