Minggu, 25 November 2012

Bupati Azwar Anas Terbang ke Kanada


Bupati Azwar Anas Terbang ke Kanada
Studi Banding Pengelolaan Pendidikan dan Kesehatan
Abdullah Azwar Anas

BANYUWANGI – Programprogram inovatif yang dijalankan Pemkab Banyuwangi direspons positif pemerintah pusat. Yang terbaru, Bupati Abdullah Azwar Anas dipercaya Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk menjalani studi banding ke Kanada.
Di negara yang berlokasi di Amerika Utara tersebut, Bupati Anas akan belajar tentang pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan. Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Kariyono mengatakan, berdasar surat Mendagri, Bupati Anas bersama lima bupati lain di Indonesia didaulat melakukan studi banding ke Kanada.
Mereka akan belajar mengenai pengelolaan pendidikan dan kesehatan, khususnya bidang pelayanan dasar. Menurut Sekkab Slamet, mestinya bupati sudah harus bertolak ke Kanada 17 November lalu. Namun, lantaran pada tanggal tersebut Bupati Anas masih memiliki agenda yang cukup padat di Bumi Blambangan, keberangkatan ke Kanada baru dilaksanakan Minggu malam (18/11).
Bupati Anas didampingi Kadispendik (Kepala Dinas Pendidikan Sulihtiyono, Red) dan Plt Kadinkes (Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan dr. Widji Lestariono, Red),” ujarnya melalui sambungan telepon kemarin (19/11) Sekkab Slamet menambahkan, studi banding itu akan berlangsung hingga tanggal 1 Desember mendatang. “Jadi, saat ini (kemarin) bupati bukan sedang cuti, tapi menjalankan tugas,” paparnya.
katakan, manfaat studi banding tersebut adalah mutu pelayanan pendidikan dasar pendidikan dan kesehatan di Kanada bisa diterapkan di Bumi Blambangan. “Karena itu, yang dipilih adalah daerah-daerah yang memiliki komitmen kuat terhadap pendidikan dan kesehatan,” terang Slamet. Slamet menjelaskan, Bupati Anas dipilih menjadi salah satu peserta studi banding ke Kanada lantaran di bawah kepemimpinan pria yang juga pernah menjabat anggota DPR RI tersebut.
Pemkab Banyuwangi memiliki komitmen kuat dalam memperbaiki mutu pendidikan dan kesehatan. Dari sisi anggaran sudah cukup bagus. Anggaran pendidikan kita lebih dari 20 persen. Di bidang kesehatan, Pemkab Banyuwangi memiliki program-program inovatif. Salah satunya program anak tok cer (tumbuh optimal, berkualitas, dan cerdas,” pung kasnya. (radar)

Minggu, 21 Oktober 2012

Banyuwangi Dikunjungi Kontestan Miss Coffe International


TRIBUNNEWS.COM,BANYUWANGI- Tidak kurang 14 Peserta Miss Coffee International dari 14 negara berkunjung ke Banyuwangi, Jawa Timur.Sejumlah kontestan Miss Coffee International belajar Tari Gandrung (Foto: Juliatmoko/Koran SI)
Sejumlah kontestan Miss Coffee International belajar Tari Gandrung (Foto: Juliatmoko/Koran SI)

14 Peserta Miss Coffee International yang berasal dari Indonesia, Guatemala, Belanda, Kenya, Jerman, Slovakia, Australia, Afrika Selatan, Republik Dominica, Serbia, Columbia, Jepang, Myanmar dan Moldova tersebut, akan melihat secara langsung kepada para kontestan Miss Coffee International bagaimana perkebunan kopi di Banyuwangi. Karena kualitas kopi Banyuwangi dianggap yang terbaik di Jawa Timur.
Kita ketahui kualitas kopi Banyuwangi (Jatim) berada di peringkat no 4 setelah Jamaica, Hawai, dan Toraja. Sementara dari sisi kuantitas, Indonesia adalah produsen kopi terbesar ketiga di dunia setelah Brazil dan Vietnam.
Para peserta yang mengikuti kontes di Bali dari tanggal 15 – 23 Oktober di Bali, sengaja diajak mengunjungi Banyuwangi pada tanggal 18 Oktober, sekaligus bermalam di areal perkebunan kopi di Belawan, yang posisinya tepat berada di bawah Gunung Ijen.
Keesokan harinya, Jumat (19/10/2012), peserta akan diajak menyangrai kopi bareng di Desa Kemiren Banyuwangi yang terkenal sebagai Desa Adat Masyarakat Using.
Acara sangrai kopi tersebut bertepatan dengan perhelatan Festival Kemiren yang
rutin digelar setiap tahun.
Peserta akan kembali ke Bali untuk mengikuti sesi penjurian selanjutnya pada
hari Sabtu (20/10/2012). Sedangkan grand final akan diselenggarakan pada 23 Oktober mendatang.
Ketika diterima oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi di Pendopo Sabha
Swagata Blambangan pada Kamis (18/10) oleh Bupati Banyuwangi yang diwakili
Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan, Drs Ketut Kencana Nirha Saputra,
para kontestan diajak untuk menikmati kopi khas Banyuwangi.
Kopi tersebut dikelola oleh Iwan Setiyawan, tester kopi Banyuwangi tingkat internasional, yang menslogankan Banyuwangi sebagai The City of Coffee, dengan motto ” Sekali Seduh Kita Bersaudara”.
Mereka juga dihibur dengan tarian khas Banyuwangi seperti Jejer Gandrung dan tarian Kembang Goyang. Selain itu mereka juga diajak menarikan tarian Padang Bulan bersama para penari dari sanggar tari Lang-lang Buana, Banyuwangi.

Jumat, 12 Oktober 2012

BANYUWANGI FESTIVAL


DIGELAR, BALAP SEPEDA INTERNATIONAL BANYUWANGI TOUR DE IJEN


Sabtu, 29 Sepember 2012 | 19:48

Balap sepeda tingkat internasional akan kembali digelar di Jawa Timur. Para pembalap nasiona maupun internasional akan kembali berlaga dalam satu rangkaian kegiatan Banyuwangi Ijen Festival pada 7-9 Desember.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengatakan, event balap sepeda Banyuwangi Tour de Ijen akan terbagi dalam tiga etape dengan total jarak tempuh sekitar 340 kilometer. Adapun rute yang dilalui mulai dari Banyuwangi, Pulau Merah, Kali Baru dan finish di Kawah Ijen.
Kita datang ke Surabaya untuk meminta arahan KONI Jawa Timur dan Pengprov Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Jawa Timur untuk menggelar Banyuwangi Tour de Ijen. Karena ini yang pertama kalinya,” katanya saat ditemui di kantor KONI Jawa Timur, Jumat (28/9).
Sejauh mana persiapannya ? Abdullah Azwar Anas memaparkan, sekarang masih dalam pengerjaan dan perbaikan infrastruktur jalan. Serta pengerjaan fasilitas pendukung lainnya. “Sekarang selesaikan infrastruktur 350 km. Targetnya November selesai,” kata Abdullah Azwar
Tujuan digelarnya Banyuwangi Tour de Ijen untuk mengikuti jejak sukses gelaran TdEJ. Disamping untuk mempopulerkan olahraga balap sepeda, gelaran Banyuwangi Tour de Ijen juga untuk kepentingan promosi. Dengan digelarnya balap sepeda diharapkan Banyuwangi, khususnya Kawah Ijen bisa semakin dikenal didunia internasional. “Kita ingin mempromosikan Banyuwangi lewat olahraga,” ungkapnya.
Soal peserta, pihak Pengcab ISSI Banyuwangi selaku panitia penyelengara menargetkan diikuti 20 tim. Yakni, 10 tim lokal dan 10 im asing. Dari 10 tim asing yang sudah dibidik untuk menjadi peserta, 8 tim diantaranya sudah menyatakan ketersediaan. Adapun 8 tim tersebut diantaranya dari Australia, Jepang, Brunai Darussalam, Singapura, Iran, Filipina dan Malaysia. “Dua tim dari Khazakthan dan Taiwan belum memberikan konfirmasi,” terang Ketua Umum Pengcab ISSI Banyuwangi, Guntur Priambodo
Sedangkan untuk peserta lokal sendiri dipastikan sejumlah tim ternama bakal ikut meramaikan. Seperti dari Polygon Sweet Nice (PSN), Wim Cycle, CCC Jakarta, Putra Perjuangan Jawa Barat, WSP dan sejumlah tim lainnya. Serta tak ketinggalan pula tim balap sepeda asal Banyuwangi, yakni, Banyuwangi Road Cycling Club (BRCC). (her)

Sabtu, 29 September 2012

Belum Sempat Diresmikan Kapal Tercanggih Se-Asia Ludes Terbakar

TRIBUNNEWS.COM BANYUWANGI - Kapal siluman senilai Rp 114 miliar KRI Klewang 625 trimaran yang diproduksi oleh PT Lundin Industry Invest, Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro sekitar pukul 15.10 Wib ludes terbakar. Diprediksikan adanya korseleting listrik, Jum’at (28/9/2012).
Pantauan surya saat berada dilokasi kejadian, pasca terbakarnya kapal tercanggih se – Asia tersebut sekitar lokasi wilayah yang terdapat diareal pangkalan TNI Angakatan Laut (AL) Banyuwangi di jaga ketat dan setiap orang tidak diperkenankan masuk di sekitar areal dermaga. Bahkan, sejumlah para wartawan juga tidak diperbolehkan masuk dan hanya bisa memotret di batas antara pemukiman warga dengan pangkalan TNI.
Seperti disampaikan sejumlah warga yang bertempat tinggal bersebelahan dengan pangkalan TNI AL Banyuwangi mengatakan, kejadian terbakarnya kapal KRI Klewang 625 sebelumnya hanya diketahui terlihat asap mengepul berada ditengah. Ketika dilihat kobaran api semakin membesar hingga terlihat dari jarak kuranglebih 300 meter.
“Kami taunya api sudah mulai membesar dengan cepat. Tak lama kemudian, semua warga yang bermukim bersebelahan disekitar lokasi pangkalan TNI AL mendekat hingga bibir pantai untuk menyaksikan terbakarnya kapal itu,”Kata Eko warga setempat.
Terpisah, dikonfirmasi Surya Direktur PT Lundin Industry Invest, Lizza Lundin mengatakan, mengenai kejadian terbakarnya KRI Klewang yang telah diproduksinya diprediksikan akibat adanya korsleting aliran listrik.
"Perkiraan kami terjadi korslet di darat. Dlam insiden itu tidak ada korban jiwa dan semua yang saat itu disana selamat,"Katanya.
Disampaikan Lizza, PT Lundin akan selalu siap untuk bertanggung jawab dengan membuat kapal dengan jenis yang sama.
"Ini yang namanya musibah kecelakaan," Ujarnya.
Seperti diketahui sebelumnya, sebuah kapal sepanjang 63 meter itu terbakar di galangan kapal milik TNI AL di Ketapang, Banyuwangi. Kapal tersebut merupakan pesanan dari TNI AL yang dibuat dengan anggaran sebesar Rp 114 miliar. Padahal baru saja diluncurkan tepatnya pada 30 Agustus lalu. Kapal KRI Klewang 625 Trimaran yang diklaim mempunyai ketangguhan berteknologi tinggi ini dibuat dari bahan komposit karbon yang tidak mampu terdeteksi oleh radar apapun.
Disisi lain, Kepala Pusat Penerangan Umum TNI AL Laksamana Pertama, Untung Suropati mengemukakan, akibat penyebab terbakarnya KRI Klewang 625 yang terjadi di galangan TNI AL Banyuwangi hingga kini masih diselidiki penyebabnya.
"Saya baru saja terima informasi terbakarnya KRI Klewang. Semua itu masih diselidiki lebih lanjut,"Katanya saat dihubungi Surya.

Dikatakannya, kapal yang baru selesai pengerjaannya tersebut masih belum diserahterimakan ke TNI AL. Sehingga, masih menjadi tanggung jawab PT Lundin sebagai perusahaan yang memproduksi kapal itu.st39 ( Edhi Prasetyo)

Selasa, 25 September 2012

Banyuwangi Raih Penghargaan TCTA 2012

JAKARTA – Dunia pariwisata Banyuwangi kembali mendapatkan kehormatan.  Banyuwangi dianugrahi penghargaan Travel  Club Tourism Award (TCTA)  2012 atas kemajuan pembangunan sektor pariwisata Banyuwangi, Senin malam kemarin (24/9), di auditorium TVRI Pusat Jakarta.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas hadir secara khusus untuk menerima penghargaan yang digagas oleh  majalah Travel Club bekerjasama dengan  Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) itu.
Banyuwangi Raih Penghargaan TCTA 2012

Ketika didaulat untuk menyampaikan sambutannya pada saat menerima penghargaan tersebut, Bupati Anas menyatakan penghargaan tersebut didedikasikannya  untuk rakyat Banyuwangi. “Penghargaan ini  merupakan apresiasi terhadap rakyat Banyuwangi atas kerja kerasnya  dalam memajukan pariwisata,” tandas Bupati Anas.
Penghargaan yang dianugerahkan untuk Banyuwangi  terkait kebijakan  Pemkab Banyuwangi dalam memproteksi akses pariwisata dan pendidikan  dalam bentuk pembangunan portal. Portal yang dibangun, dimaksudkan agar kendaraan besar tidak masuk ke daerah tersebut. Karena dikhawatirkan akan merusak infrastruktur jalan menuju ke lokasi tersebut.
Mewakili Menparekraf RI, Dirjen Pengembangan Destinasi Kemenparekraf RI Firmasyah Rahim mengatakan, sektor pariwisata mampu menciptakan dan menumbuhkembangkan ekonomi masyarakat sekitar destinasi wisata. “Di tahun 2011 saja, wisatawan nusantara terus meningkat. Hal itu terbukti dengan adanya 236 juta perjalanan yang dilakukan dan mampu menghasilkan Rp 153 triliun yang diterima masyarakat di sekitar destinasi wisata,” ujarnya.
Dalam acara yang disiarkan langsung  oleh TVRI tersebut, Ketua Panitia Penyelenggara, Dr. Johnnie Sugiarto mengatakan, penghargaan itu diberikan kepada daerah-daerah yang berupaya keras memajukan sektor pariwisata. “Panitia melakukan proses seleksi yang sangat  ketat atas beberapa kabupaten/kota dan provinsi yang masuk nominasi. Baru kemudian kami tetapkan pemenangnya,” ujar Johnnie, yang menyatakan bahwa pemberian penghargaan ini adalah untuk yang kedua kalinya bagi kabupaten/kota dan provinsi yang ada di Indonesia.
Berikut adalah daftar nama peraih penghargaan TCTA 2012 :
The Most Improved
Kategori Provinsi             :    Nusa Tenggara Barat
Kategori Kota                    :   Juara 1 : Malang
Runner-Up                         :    Pangkal Pinang, Denpasar.
Kategori Kabupaten        :    Juara 1 : Banyuwangi
Runner-Up                         :   Magelang, Okan Hilir, Semarang.
The Best Achievement
Kategori Provinsi             :  Bangka Belitung
Kategori Kota                    :  Juara 1 : Tomohon
Runner-Up                         :  Balikpapan, Banda Aceh
Kategori Kabupaten        :  Juara 1 : Banyumas
Runner-Up                         :  Wajo, Purbalingga, Kendal
The Best Performance
Kategori Provinsi             :  Bali.
Kategori Kota                    :  Juara 1 : Surakarta
Runner-Up                         :  Sawalunto, Semarang
Kategori Kabupaten        :  Juara 1 : Gianyar
Runner-Up                         :  Berau, Raja Ampat, Malang, Okan Hulu.
Source via Banyuwangi Raih Penghargaan TCTA 2012 – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

Kamis, 20 September 2012

Mahfud: Jangan Sebut Figur Capres: Saat Kujungan Di PP.Darussalam

BANYUWANGI - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud M.D. melakukan kunjungan silaturahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam, Blokagung, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, kemarin pagi.

Dalam kesempatan tersebut, Mahfud juga berkesempatan berdialog dengan ribuan santri dan simpatisan pesantren di dalam Masjid Darussalam. Selain mengunjungi Blokagung, Mahfud melakukan salat Jumat di Masjid Jamik Baiturrahim, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, dilanjutkan dialog dengan alumni Universitas Islam Indonesia (UII) Jogja di Banyuwangi di Hotel AJM, Genteng.

Saat ditemui Jawa Pos Radar Banyuwangi setelah berdialog dengan ribuan santri ponpes, Mahfud menolak jika seringnya dia bersilaturahmi ke sejumlah daerah dan para kiai adalah bagian dari agenda pencapresan pada Pilpres 2014.

Mahfud mengungkapkan, dirinya belakangan ini intens bersilaturahmi ke sejumlah pesantren semata karena bisikan hati menjelang seribu hari wafatnya KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

"Tanggal 27 besok ini kan seribu harinya Gus Dur. Nah, saya sering mendapat bisikan dari hati agar saya keliling ke pesantren-pesantren sebagaimana Gus Dur dulu sering mengajak saya keliling pesantren," tuturnya.

Soal pilpres, Mahfud mengajak semua pihak tidak bicara figur terlebih dahulu, termasuk memasukkan namanya dalam bursa capres-cawapres. Namun, ahli hukum tata negara itu mengajak semua pihak mempersiapkan sistem pemilu yang lebih bagus dan ideal.

"Kalau sistemnya bagus, masyarakatnya bagus, insya Allah akan menghasilkan pemimpin yang bagus juga. Jadi, capres-cawapres tidak lagi ditentukan oleh uang semata," tandasnya.

Mahfud juga mengajak semua pihak menganalisis dan menginventarisasi masalah bangsa Indonesia secara komprehensif. "Nah, kalau sudah tahu masalahnya, nanti akan ketemu siapa kira-kira figur yang cocok untuk menyelesaikan masalah bangsa. Jadi, sementara jangan sebut figur dulu," tegasnya. (azi/jpnn/c10/agm)