BANYUWANGI- Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur,
menduduki peringkat ke-11 dari daftar 50 kabupaten/kota terkaya
se-Indonesia tahun 2012 yang dirilis oleh Warta Ekonomi Edisi 12 Tahun
2012.
“Dengan kata lain, Banyuwangi menduduki nomor dua terkaya di tingkat Jawa Timur, setelah Kota Surabaya yang menduduki peringkat ke-2 kabupaten/kota terkaya versi Warta Ekonomi,” kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Banyuwangi, Djuang Pribadi.
Sebanyak 11 kabupaten/kota terkaya versi Warta Ekonomi yakni peringkat pertama diraih Kabupaten Kutai Kartanegara, Surabaya, Kota Bandung, Siak, Bogor, Medan, Kutai Timur, Bengkalis, Kabupaten Bandung, Muara Enim, dan Kabupaten Banyuwangi.
Pertambangan Emas Di Gunung Tumpang Pitu
Bandara Blimbingsari Banyuwangi
Pelabuhan Ketapang Banyuwangi
Menurut dia, definisi kabupaten/kota terkaya versi Warta Ekonomi adalah daerah yang memiliki pendapatan daerah yang tinggi dengan didukung oleh daya tarik investasi yang tinggi, infrastruktur daerah yang lengkap, dan kualitas masyarakatnya.
“Pemeringkatan itu dilakukan dengan basis data kompilasi dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Keuangan dari tahun 2008-2011,” tuturnya.
Dalam penentuan indikator daerah terkaya, Warta Ekonomi menentukan empat variabel yang dianggap penting yakni daya tarik investasi daerah, pendukung infrastruktur, kualitas masyarakat, dan produk domestik regional bruto (PDRB).
Daya tarik investasi daerah menjadi penting karena menjadi faktor utama membuka akses pendapatan ke daerah, kemudian pendukung infrastruktur berperan penting sebagai roda penggerak ekonomi daerah dan dapat memperlancar jaringan distribusi antar daerah yang dapat meningkatkan produktivitas dan
pertumbuhan nasional.
Kunjungan Mentri BUMN Guna Meresmikan Pabrik Gula Terbesar Di Indonesia di daerah Glemore BWI.
“Kualitas masyarakat dianggap sebagai penentu kinerja perekonomian daerah karena sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dianggap akan berdampak besar terhadap jalannya aktivitas perekonomian dan berpengaruh pada pendapatan masyarakat,” paparnya.
Ia menilai pemeringkatan kabupaten/kota terkaya itu menjadi modal bagi Pemkab Banyuwangi untuk menarik investor dan meningkatkan potensi daerah masing-masing, bahkan pihak perbankan dapat memakai hasil riset itu untuk meningkatkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Dengan kata lain, Banyuwangi menduduki nomor dua terkaya di tingkat Jawa Timur, setelah Kota Surabaya yang menduduki peringkat ke-2 kabupaten/kota terkaya versi Warta Ekonomi,” kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Banyuwangi, Djuang Pribadi.
Sebanyak 11 kabupaten/kota terkaya versi Warta Ekonomi yakni peringkat pertama diraih Kabupaten Kutai Kartanegara, Surabaya, Kota Bandung, Siak, Bogor, Medan, Kutai Timur, Bengkalis, Kabupaten Bandung, Muara Enim, dan Kabupaten Banyuwangi.
Pertambangan Emas Di Gunung Tumpang Pitu
Bandara Blimbingsari Banyuwangi
Pelabuhan Ketapang Banyuwangi
Menurut dia, definisi kabupaten/kota terkaya versi Warta Ekonomi adalah daerah yang memiliki pendapatan daerah yang tinggi dengan didukung oleh daya tarik investasi yang tinggi, infrastruktur daerah yang lengkap, dan kualitas masyarakatnya.
“Pemeringkatan itu dilakukan dengan basis data kompilasi dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Keuangan dari tahun 2008-2011,” tuturnya.
Dalam penentuan indikator daerah terkaya, Warta Ekonomi menentukan empat variabel yang dianggap penting yakni daya tarik investasi daerah, pendukung infrastruktur, kualitas masyarakat, dan produk domestik regional bruto (PDRB).
Daya tarik investasi daerah menjadi penting karena menjadi faktor utama membuka akses pendapatan ke daerah, kemudian pendukung infrastruktur berperan penting sebagai roda penggerak ekonomi daerah dan dapat memperlancar jaringan distribusi antar daerah yang dapat meningkatkan produktivitas dan
pertumbuhan nasional.
Kunjungan Mentri BUMN Guna Meresmikan Pabrik Gula Terbesar Di Indonesia di daerah Glemore BWI.
“Kualitas masyarakat dianggap sebagai penentu kinerja perekonomian daerah karena sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dianggap akan berdampak besar terhadap jalannya aktivitas perekonomian dan berpengaruh pada pendapatan masyarakat,” paparnya.
Ia menilai pemeringkatan kabupaten/kota terkaya itu menjadi modal bagi Pemkab Banyuwangi untuk menarik investor dan meningkatkan potensi daerah masing-masing, bahkan pihak perbankan dapat memakai hasil riset itu untuk meningkatkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
0 komentar:
Posting Komentar