Sabtu, 29 September 2012

Belum Sempat Diresmikan Kapal Tercanggih Se-Asia Ludes Terbakar

TRIBUNNEWS.COM BANYUWANGI - Kapal siluman senilai Rp 114 miliar KRI Klewang 625 trimaran yang diproduksi oleh PT Lundin Industry Invest, Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro sekitar pukul 15.10 Wib ludes terbakar. Diprediksikan adanya korseleting listrik, Jum’at (28/9/2012).
Pantauan surya saat berada dilokasi kejadian, pasca terbakarnya kapal tercanggih se – Asia tersebut sekitar lokasi wilayah yang terdapat diareal pangkalan TNI Angakatan Laut (AL) Banyuwangi di jaga ketat dan setiap orang tidak diperkenankan masuk di sekitar areal dermaga. Bahkan, sejumlah para wartawan juga tidak diperbolehkan masuk dan hanya bisa memotret di batas antara pemukiman warga dengan pangkalan TNI.
Seperti disampaikan sejumlah warga yang bertempat tinggal bersebelahan dengan pangkalan TNI AL Banyuwangi mengatakan, kejadian terbakarnya kapal KRI Klewang 625 sebelumnya hanya diketahui terlihat asap mengepul berada ditengah. Ketika dilihat kobaran api semakin membesar hingga terlihat dari jarak kuranglebih 300 meter.
“Kami taunya api sudah mulai membesar dengan cepat. Tak lama kemudian, semua warga yang bermukim bersebelahan disekitar lokasi pangkalan TNI AL mendekat hingga bibir pantai untuk menyaksikan terbakarnya kapal itu,”Kata Eko warga setempat.
Terpisah, dikonfirmasi Surya Direktur PT Lundin Industry Invest, Lizza Lundin mengatakan, mengenai kejadian terbakarnya KRI Klewang yang telah diproduksinya diprediksikan akibat adanya korsleting aliran listrik.
"Perkiraan kami terjadi korslet di darat. Dlam insiden itu tidak ada korban jiwa dan semua yang saat itu disana selamat,"Katanya.
Disampaikan Lizza, PT Lundin akan selalu siap untuk bertanggung jawab dengan membuat kapal dengan jenis yang sama.
"Ini yang namanya musibah kecelakaan," Ujarnya.
Seperti diketahui sebelumnya, sebuah kapal sepanjang 63 meter itu terbakar di galangan kapal milik TNI AL di Ketapang, Banyuwangi. Kapal tersebut merupakan pesanan dari TNI AL yang dibuat dengan anggaran sebesar Rp 114 miliar. Padahal baru saja diluncurkan tepatnya pada 30 Agustus lalu. Kapal KRI Klewang 625 Trimaran yang diklaim mempunyai ketangguhan berteknologi tinggi ini dibuat dari bahan komposit karbon yang tidak mampu terdeteksi oleh radar apapun.
Disisi lain, Kepala Pusat Penerangan Umum TNI AL Laksamana Pertama, Untung Suropati mengemukakan, akibat penyebab terbakarnya KRI Klewang 625 yang terjadi di galangan TNI AL Banyuwangi hingga kini masih diselidiki penyebabnya.
"Saya baru saja terima informasi terbakarnya KRI Klewang. Semua itu masih diselidiki lebih lanjut,"Katanya saat dihubungi Surya.

Dikatakannya, kapal yang baru selesai pengerjaannya tersebut masih belum diserahterimakan ke TNI AL. Sehingga, masih menjadi tanggung jawab PT Lundin sebagai perusahaan yang memproduksi kapal itu.st39 ( Edhi Prasetyo)

Selasa, 25 September 2012

Banyuwangi Raih Penghargaan TCTA 2012

JAKARTA – Dunia pariwisata Banyuwangi kembali mendapatkan kehormatan.  Banyuwangi dianugrahi penghargaan Travel  Club Tourism Award (TCTA)  2012 atas kemajuan pembangunan sektor pariwisata Banyuwangi, Senin malam kemarin (24/9), di auditorium TVRI Pusat Jakarta.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas hadir secara khusus untuk menerima penghargaan yang digagas oleh  majalah Travel Club bekerjasama dengan  Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) itu.
Banyuwangi Raih Penghargaan TCTA 2012

Ketika didaulat untuk menyampaikan sambutannya pada saat menerima penghargaan tersebut, Bupati Anas menyatakan penghargaan tersebut didedikasikannya  untuk rakyat Banyuwangi. “Penghargaan ini  merupakan apresiasi terhadap rakyat Banyuwangi atas kerja kerasnya  dalam memajukan pariwisata,” tandas Bupati Anas.
Penghargaan yang dianugerahkan untuk Banyuwangi  terkait kebijakan  Pemkab Banyuwangi dalam memproteksi akses pariwisata dan pendidikan  dalam bentuk pembangunan portal. Portal yang dibangun, dimaksudkan agar kendaraan besar tidak masuk ke daerah tersebut. Karena dikhawatirkan akan merusak infrastruktur jalan menuju ke lokasi tersebut.
Mewakili Menparekraf RI, Dirjen Pengembangan Destinasi Kemenparekraf RI Firmasyah Rahim mengatakan, sektor pariwisata mampu menciptakan dan menumbuhkembangkan ekonomi masyarakat sekitar destinasi wisata. “Di tahun 2011 saja, wisatawan nusantara terus meningkat. Hal itu terbukti dengan adanya 236 juta perjalanan yang dilakukan dan mampu menghasilkan Rp 153 triliun yang diterima masyarakat di sekitar destinasi wisata,” ujarnya.
Dalam acara yang disiarkan langsung  oleh TVRI tersebut, Ketua Panitia Penyelenggara, Dr. Johnnie Sugiarto mengatakan, penghargaan itu diberikan kepada daerah-daerah yang berupaya keras memajukan sektor pariwisata. “Panitia melakukan proses seleksi yang sangat  ketat atas beberapa kabupaten/kota dan provinsi yang masuk nominasi. Baru kemudian kami tetapkan pemenangnya,” ujar Johnnie, yang menyatakan bahwa pemberian penghargaan ini adalah untuk yang kedua kalinya bagi kabupaten/kota dan provinsi yang ada di Indonesia.
Berikut adalah daftar nama peraih penghargaan TCTA 2012 :
The Most Improved
Kategori Provinsi             :    Nusa Tenggara Barat
Kategori Kota                    :   Juara 1 : Malang
Runner-Up                         :    Pangkal Pinang, Denpasar.
Kategori Kabupaten        :    Juara 1 : Banyuwangi
Runner-Up                         :   Magelang, Okan Hilir, Semarang.
The Best Achievement
Kategori Provinsi             :  Bangka Belitung
Kategori Kota                    :  Juara 1 : Tomohon
Runner-Up                         :  Balikpapan, Banda Aceh
Kategori Kabupaten        :  Juara 1 : Banyumas
Runner-Up                         :  Wajo, Purbalingga, Kendal
The Best Performance
Kategori Provinsi             :  Bali.
Kategori Kota                    :  Juara 1 : Surakarta
Runner-Up                         :  Sawalunto, Semarang
Kategori Kabupaten        :  Juara 1 : Gianyar
Runner-Up                         :  Berau, Raja Ampat, Malang, Okan Hulu.
Source via Banyuwangi Raih Penghargaan TCTA 2012 – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

Kamis, 20 September 2012

Mahfud: Jangan Sebut Figur Capres: Saat Kujungan Di PP.Darussalam

BANYUWANGI - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud M.D. melakukan kunjungan silaturahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam, Blokagung, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, kemarin pagi.

Dalam kesempatan tersebut, Mahfud juga berkesempatan berdialog dengan ribuan santri dan simpatisan pesantren di dalam Masjid Darussalam. Selain mengunjungi Blokagung, Mahfud melakukan salat Jumat di Masjid Jamik Baiturrahim, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, dilanjutkan dialog dengan alumni Universitas Islam Indonesia (UII) Jogja di Banyuwangi di Hotel AJM, Genteng.

Saat ditemui Jawa Pos Radar Banyuwangi setelah berdialog dengan ribuan santri ponpes, Mahfud menolak jika seringnya dia bersilaturahmi ke sejumlah daerah dan para kiai adalah bagian dari agenda pencapresan pada Pilpres 2014.

Mahfud mengungkapkan, dirinya belakangan ini intens bersilaturahmi ke sejumlah pesantren semata karena bisikan hati menjelang seribu hari wafatnya KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

"Tanggal 27 besok ini kan seribu harinya Gus Dur. Nah, saya sering mendapat bisikan dari hati agar saya keliling ke pesantren-pesantren sebagaimana Gus Dur dulu sering mengajak saya keliling pesantren," tuturnya.

Soal pilpres, Mahfud mengajak semua pihak tidak bicara figur terlebih dahulu, termasuk memasukkan namanya dalam bursa capres-cawapres. Namun, ahli hukum tata negara itu mengajak semua pihak mempersiapkan sistem pemilu yang lebih bagus dan ideal.

"Kalau sistemnya bagus, masyarakatnya bagus, insya Allah akan menghasilkan pemimpin yang bagus juga. Jadi, capres-cawapres tidak lagi ditentukan oleh uang semata," tandasnya.

Mahfud juga mengajak semua pihak menganalisis dan menginventarisasi masalah bangsa Indonesia secara komprehensif. "Nah, kalau sudah tahu masalahnya, nanti akan ketemu siapa kira-kira figur yang cocok untuk menyelesaikan masalah bangsa. Jadi, sementara jangan sebut figur dulu," tegasnya. (azi/jpnn/c10/agm)

Cyber Village Progam 1000 WiFi ZONE di Pedesaan Banyuwangi

Banyuwangi – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) bekerja-sama dengan Pemerintah Banyuwangi, Jawa Timur akan memasang wifi di 1.000 titik yang tersebar di seluruh wilayah Banyuwangi. “Pemasangan jaringan mulai direalisasikan Oktober mendatang,” kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Senin, 10 Agustus 2012.
Telkom Pasang 1.000 Jaringan Wifi di BanyuwangiAzwar Anas mengatakan pemasangan 1.000 wifi ini untuk mendukung program Banyuwangi Cyber Village yang ditargetkan rampung pada akhir 2012. Proyek itu didanai dari anggaran kemirataan dan bina lingkungan (CSR) PT Telkom dan Telkom Flexy.
Menurut Bupati, akses setiap titik wifi dijamin cepat karena dipasang dengan kekuatan hingga mencapai 10 mega bites per secons (mbps). Lokasi-lokasi yang akan dipasang wifi diprioritaskan berada di ruang terbuka hijau yang menjadi pusat keramaian warga di masing-masing desa. “Jadi anak sekolah yang punya laptop bisa mengakses internet dengan gratis,” katanya.
Awal 2012, kata dia, Telkom sebenarnya sudah memasang 100 wifi. Namun kecepatan wifi tersebut sangat lambat karena hanya berkapasitas 3 mbps.
Bupati Anas mengklaim 1.000 titik wifi ini terbanyak di Inonesia mengalahkan program yang dicanangkan Pemerintah Sumatera Selatan dan DKI Jakarta.
Hendri Irawan, salah satu pemilik warung internet di Banyuwangi, mengatakan pemasangan 1.000 wifi tersebut akan membuat pengusaha warung internet gulung tikar. Sebab menurut dia, dengan harga laptop yang kini semakin terjangkau dan akses wifi gratis dari Telkom akan mengurangi tingkat kunjungan ke warnet. “Kalau peminatnya sepi kami bisa bangkrut karena pemasukan tak sebanding dengan biaya operasional,” kata dia.
Menurut Hendri saat ini warnetnya bisa mendapat pemasukan antara Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu sehari. Dia mengusulkan, jumlah wifi yang dipasang tidak terlalu banyak sehingga pengusaha warnet masih bisa bertahan.
Source via Telkom Pasang 1.000 Jaringan Wifi di Banyuwangi | bisnis | Tempo.co.

Wings Air Buka Penerbangan Jakarta-Banyuwangi




VIVAnews - Maskapai penerbangan Wings Air meresmikan rute penerbangan baru, Jakarta-Banyuwangi melalui Surabaya. Rute baru Wings Air itu akan menggunakan pesawat komersial jenis ATR 72-500 berkapasitas 72 tempat duduk.

Rute ini dilalui setiap hari, berangkat dari Jakarta pukul 06.50 WIB menuju Surabaya. Kemudian dari Surabaya terbang ke Banyuwangi pukul 09.30 WIB, mendarat di Bandara Blimbingsari Banyuwangi pukul 10.20 WIB. Untuk rute Banyuwangi-Jakarta berangkat pukul 10.45 WIB.

"Kami tertarik menggarap rute Banyuwangi karena potensinya cukup besar. Saya tahun dari banyak investor dan pengusaha, Banyuwangi sekarang tumbuh pesat. Untuk itu kami bergegas menggarap rute ini," kata Direktur Operasional Wings Air Capt Redi Irawan di Surabaya, Kamis 20 September 2012.
Selain Wings Air, maskapai lain yang menggarap tujuan Banyuwangi adalah Merpati Airlines. Merpati terbang rute Surabaya-Banyuwangi dan sebaliknya setiap hari. Tak hanya itu, Lion Air juga membuka rute Surabaya-Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, mengatakan infrastruktur transportasi menjadi salah satu hal penting guna meningkatkan ekonomi daerah. Menurutnya, infrastruktur menjadi prioritas utama Banyuwangi.

Dengan infrastruktur yang memadai, Banyuwangi harus mendekatkan diri dengan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi nasional dan dunia.

"Aksesibilitas dan mobilitas masyarakat moderen semakin tinggi, sehingga membutuhkan sarana untuk mendorong percepatan pengembangan wilayah," kata Azwar Anas.

Di Banyuwangi, lanjutnya, selain bandara, pelabuhan ditingkatkan dengan dilakukan pembangunan pemanjangan dermaga, termasuk pembenahan infrastruktur jalan.

"Tahun ini Banyuwangi membenahi dan membangun jalan sepanjang 250 kilometer, lebih panjang dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya 90 kilometer per tahun," dia melanjutkan.

Ia menyebut teori pembangunan yang pertama dilakukan adalah infrastruktur, kedua juga infrastruktur, dan ketiga masih infrastruktur.

Itu terbukti pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi terus meningkat hingga mencapai 7,22 persen hingga akhir tahun lalu, melampaui pertumbuhan nasional yang hanya 6,4 persen. Angka itu akan terus meningkat apalagi ditunjang dengan terwujudnya sarana penerbangan.

Catatan yang ada, hingga semester I tahun 2012, gairah investasi terus meningkat. Itu ditandai dengan PT Kertas Basuki Rahmat Tbk yang memperluas pabriknya dengan investasi mencapai Rp 645 miliar. Lainnya, perusahaan pengolahan ikan dengan investasi Rp62 miliar juga masuk ke Banyuwangi.

"Banyuwangi memang memenuhi syarat untuk dijadikan wilayah tujuan investasi. Kabupaten berjuluk 'The Sunrise of Java' ini mempunyai keunggulan berupa pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inflasi terkelola, SDM memadai, jalur dan akses yang mudah, serta bahan baku melimpah," ucap Azwar.

Bandara Banyuwangi disiapkan dukung APEC

BANYUWANGI, kabarbisnis.com: Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menginginkan Bandara Banyuwangi segera diperbesar untuk mendukung kegiatan berskala internasional.

"Bandara Banyuwangi diharapkan bisa menjadi pendukung APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation) di Bali, November 2013," kata Hatta saat berkunjung ke Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (7/9/2012).
Bandara Banyuwangi rencananya akan dijadikan tempat parkir pesawat-pesawat peserta APEC. Saat ini, Bandara Banyuwangi sudah melayani penerbangan komersial dan cukup diminati. Bandara Banyuwangi jadi pilihan, karena jaraknya paling dekat dengan Bali.
Hatta juga menyampaikan, Banyuwangi akan dikembangkan menjadi kawasan ekonomi khusus untuk industri khusus. Dermaga pelabuhan akan diperpanjang, sehingga kapal-kapal besar bisa bersandar.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas senang jika Banyuwangi dikembangkan menjadi kawasan ekonomi khusus, yang diharapkan bisa menjadi penyangga ekonomi kawasan timur Indonesia.
"Pengembangan industri di Banyuwangi akan kami dorong dengan berbasis pada kebijakan pemberdayaan lokal," kata Anas.
Anas menegaskan, lokal yang dimaksud di sini berarti memanfaatkan potensi sumberdaya manusia lokal, sumberdaya kelembagaan lokal, sumberdaya fisik lokal, dan sumberdaya alam lokal.
Pendekatan ini memberi titik tekan pada pemberian prakarsa lokal untuk mendorong gerak ekonomi di tingkat lokal. "Dengan demikian lapangan pekerjaan baru terbuka. Daya saing ekonomi lokal juga terangkat," katanya. kbc5

Bupati Ajak Wisudawan STIKOM Promosikan Banyuwangi Lewat Akun Jejaring Sosial

BANYUWANGI – Di tengah-tengah seremonial  wisuda yang digelar STIKOM PGRI Banyuwangi, Rabu (19/9), Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meminta pada para wisudawan dan mahasiswa STIKOM untuk  mulai mempromosikan Banyuwangi melalui akun di jejaring sosial masing-masing.
“Jika satu orang  mulai membiasakan diri, sehari menggunggah 3 macam  informasi pariwisata atau program-program pemkab, maka bayangkan jika yang mengunggah banyak orang. Ini akan menjadi sumbangsih mahasiswa STIKOM bagi kemajuan Banyuwangi,”tandas Bupati, yang kemudian share tentang seorang kawan dari Surabaya  yang beberapa saat lalu berkunjung ke Banyuwangi.
Bupati Ajak Wisudawan STIKOM Promosikan Banyuwangi Lewat Akun Jejaring SosialDiceritakan Bupati, rekannya tersebut sempat memotret gambar Pantai Boom, Pantai Muncar dan Kawah Ijen dengan BB (BlackBerry) –nya. Foto itu kemudian  diikutkan lomba foto yang diadakan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Hasilnya, foto tersebut menggondol gelar sebagai 5 besar terbaik destinasi wisata, dan sang pemotret berhak mendapatkan hadiah berlibur ke Raja Ampat, Papua dan beberapa destinasi wisata di Indonesia. “Selayaknya, sebagai orang Banyuwangi sendiri, kita juga harus mampu mempromosikan potensi kita yang kaya ini,” ujar Bupati.
Bupati Anas juga menegaskan sebelum tahun 2013 sudah akan terpasang wi-fi di beberapa tempat di Banyuwangi dengan kapasitas diatas 3 megabytes (MB) hingga 10 MB. “Jika Sumatera Selatan punya Sumsel Cyber City dengan 200 titik wi-fi yang terpasang, dan Jakarta punya Jakarta Cyber City dengan 92 titik wi-fi, maka Banyuwangi akan melaunching Banyuwangi Cyber Village dengan 500 hingga 1000 titik wi-fi pada Januari mendatang,” jelas Bupati. Mengapa dinamakan Banyuwangi Cyber Village,  bukannya  Banyuwangi Cyber City? Sebab, terang Bupati, akses internet di kota besar itu sudah biasa. Yang lebih penting adalah bagaimana menghubungkan antar desa antar kecamatan dengan teknologi yang memudahkan. (Humas & Protokol)
BANYUWANGI – Di tengah-tengah seremonial  wisuda yang digelar STIKOM PGRI Banyuwangi, Rabu (19/9), Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meminta pada para wisudawan dan mahasiswa STIKOM untuk  mulai mempromote  (mempromosikan) Banyuwangi melalui akun di jejaring sosial masing-masing.
“Jika satu orang  mulai membiasakan diri, sehari menggunggah 3 macam  informasi pariwisata atau program-program pemkab, maka bayangkan jika yang mengunggah banyak orang. Ini akan menjadi sumbangsih mahasiswa STIKOM bagi kemajuan Banyuwangi,”tandas Bupati, yang kemudian share tentang seorang kawan dari Surabaya  yang beberapa saat lalu berkunjung ke Banyuwangi.
Diceritakan Bupati, rekannya tersebut sempat memotret gambar Pantai Boom, Pantai Muncar dan Kawah Ijen dengan BB (Black Berry) –nya. Foto itu kemudian  diikutkan lomba foto yang diadakan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Hasilnya, foto tersebut menggondol gelar sebagai 5 besar terbaik destinasi wisata, dan sang pemotret berhak mendapatkan hadiah berlibur ke Raja Ampat, Papua dan beberapa destinasi wisata di Indonesia. “Selayaknya, sebagai orang Banyuwangi sendiri, kita juga harus mampu mempromosikan potensi kita yang kaya ini,” ujar Bupati.
Bupati Anas juga menegaskan sebelum tahun 2013 sudah akan terpasang wi-fi di beberapa tempat di Banyuwangi dengan kapasitas diatas 3 megabytes (MB) hingga 10 MB. “Jika Sumatera Selatan punya Sumsel Cyber City dengan 200 titik wi-fi yang terpasang, dan Jakarta punya Jakarta Cyber City dengan 92 titik wi-fi, maka Banyuwangi akan melaunching Banyuwangi Cyber Village dengan 500 hingga 1000 titik wi-fi pada Januari mendatang,” jelas Bupati. Mengapa dinamakan Banyuwangi Cyber Village,  bukannya  Banyuwangi Cyber City? Sebab, terang Bupati, akses internet di kota besar itu sudah biasa. Yang lebih penting adalah bagaimana menghubungkan antar desa antar kecamatan dengan teknologi yang memudahkan. (Humas & Protokol)

Jumat, 07 September 2012

KUNKER DI PP.DARUSSALAM BANYUWANGI, PERPANJANG RUNWAY BANDARA DAN PENANDATANGANAN MOU HUTAN LINDUNG

 BWINEWS- BANYUWANGI--Dalam kunjungannya ke pondok pesantren Darussalam, Banyuwangi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa ditanya para santri tips menjadi menteri. Melalui pengasuh ponpes Darussalam, Kiai Achmad Hisyam Syafa'at, santri menanyakan resep mampu menjadi menteri di 4 tempat.

"Apa resep Pak Hatta bisa menjabat sebagai menteri di 4 kementerian berbeda?" tanya Hisyam Syafa'at saat dikunjungi Hatta Rajasa bersama Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan d Banyuwangi, Jum'at (7/9).

Hatta mengungkapkan, dirinya tidak memiliki resep khusus yang membuat dirinya mampu menjabat sebagai menteri. Menurutnya, menjadi menteri itu amanah yang sangat berat. Hanya dengan doa orang tua dan masyarakatlah hingga kini menjabat sebagai menteri. Sebab itu, semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi menteri.

"Jika ditanya apa tipsnya, saya juga tidak tahu," ungkap Hatta di hadapan ribuan santri Darussalam.

Hatta berharap kelak ada santri dari Darussalam yang akan menggantikan dirinya menjadi menteri. Pasalnya, Hatta mengaku dirinya juga berasal dari didikan pondok pesantren. Jadi, dunia pesantren bukan dunia yang asing baginya. Bahkan, kata Hatta, dirinya dulu dikenal sebagai aktivis masjid sewaktu menempuh kuliah di Bandung.

Hatta juga mengatakan, Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan dulu berasal dari PGA (Pendidikan Guru Agama). Dengan latar belakang yang berbeda-beda tersebut, membuktikan bahwa semua orang memiliki kesempatan. Kuncinya, kata Hatta, dengan tekun belajar dan berdoa. Sebab, belajar tidak harus di sekolah, tapi dimana saja.

 Menko Perekonomian, Hatta Rajasa dan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan memberi bantuan senilai total Rp 3,6 miliar bagi masyarakat Banyuwangi, Jumat (7/9/2012).
Bantuan program kementrian hehutanan bagi kelompok masyarakat di sela Kunjungan kerja (kunker) kedua Menteri di Ponpes Darussalam Blokagung, Banyuwangi.
Secara keseluruhan ada tiga bantuan program resmi yang diserahkan. Bantuan diberikan secara simbolis oleh Hatta Rajasa yang didampingi Zulkifli Hasan dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas pada perwakilan penerima.
Bantuan yang diberikan itu berupa bantuan senilai Rp 270 juta untuk program PKBL (Program Kemitraan Bantuan Langsung) yang diberikan pada Lembaga Masyrakat Desa Hutan (LMDH) Jatimulyo BKPH Sukamade.
Bantuan kedua berupa Bantuan Sosial dari Menteri Kehutanan bagi 14 Kelompk Masyarakat (Pokmas) masing-masing Rp 50 juta atau total Rp 700 juta. Bantuan ketiga merupakan program KBR (Kebun Bibit Rakyat) untuk 53 kelompok masing-masing Rp 50 juta atau total senilai Rp 2,65 miliar.
Selain bantuan pinjaman dana, Kemenhut juga menawarkan program Kebun Bibit Rakyat (KBR) bagi setiap desa senilai Rp 50 juta per desa. Dan bantuan lain berupa rehabilitasi Hutan dan Lahan yang bisa diterimakan sebesar Rp 4juta hingga Rp 5 juta.